Petang.
terdampar di suatu cafe di sini,
Wednesday, December 23, 2015
dengan alunan suara keheningan kenderaan
dan asap rokok yang menghiasi pemandangan
petang
angin halus menghembuskan
aroma kesendirian dan kegelisahan
ditemani tompok kertas putih
fikiran terus menompok,
sama sifatnya dengan daun pada musim gugur
yang terus menutupi keinginan untuk berdikari
kopi yang aku pesan hitam gelap,
sama seperti masa depan yang dulu aku hiraukan
namun manis, seakan ada harapan malu
terdampar di suatu cafe di sini,
dengan ayunan suara merdumu
dan kebimbangan yang selalu hadir
petang.
Labels: babilalism